Saturday, March 7

Kenali binatang berbahaya di sekitar kita..!!!

Di rumah atau di sekitar kita, sering kita menemukan binatang-binatang yang terlihat hilir mudik di hadapan kita. beberapa binatang itu ada yang berbahaya, ada juga yang tidak. Binatang yang berbahaya tidak harus berukuran besar saja, binatang berukuran kecil pun ada juga yang berbahaya, bahkan mematikan..!
Oleh sebab itu perlu dikenali binatang apa saja di sekitar kita yang membahayakan. Jika kita sudah ketahui, maka akan mudah bagi kita untuk mengusir atau mematikan binatang tersebut agar keluarga terhindar dari bahaya. Berikut ini adalah binatang-binatang yang berbahaya di sekitar kita :

1. Nyamuk Aedes Aegypti
Merupakan nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Nyamuk ini juga pembawa virus demam kuning dan chikungunya. Nyamuk dewasa memiliki ukuran sedang dengan tubuh berwarna hitam kecoklatan. Dibagian punggungnya terdapat dua garis melengkung vertikal ke arah kiri dan kanan yang menjadi ciri nyamuk ini.

Nyamuk jenis ini aktif pada pagi hingga siang hari. Penularan penyakit dilakukan oleh nyamuk betina, karena hanya nyamuk betina lah yang menghisap darah, hal itu dilakukan agar nyamuk tersebut mendapat asupan protein yang dibutuhkan untuk memproduksi telur. Infeksi dalam tubuh nyamuk dapat mengakibatkan perubahan perilaku yang dapat meningkatkan kemampuan nyamuk dalam menyebarkan virus. Infeksi virus ini juga menyebabkan nyamuk kurang handal dalam menghisap darah, berulangkali menusukkan proboscis nya namun tidak berhasil menghisap darah sehingga nyamuk berpindah dari satu orang ke orang lainnya, akibatnya resiko penularan virus semakin besar.

Habitat nyamuk ini banyak terdapat di genangan air bersih dalam bak mandi atau tempayan. Nyamuk ini meletakkan telurnya pada permukaan air bersih secara individual. Telur berbentuk ellips dan berwarna hitam dan terpisah satu dengan yang lainnya. Telur tersebut akan menetas dalam 1-2 hari menjadi larva. Telur aedes aegypty dapat bertahan hingga 1 bulan dalam keadaan kering. Jika terendam air, maka telur kering tersebut akan menetas menjadi larva. 

Cara pengendalian nyamuk ini dengan cara memutus rantai vektor nyamuk tersebut, yaitu dengan cara menguras bak mandi secara rutin, menutup tempat penampungan air dan juga mengubur barang bekas sehingga tidak menampung air hujan yang bisa menjadi habitat nyamuk ini.

2. Semut Peluru
Semut peluru adalah salah satu spesies semut terbesar di dunia. Dinamakan semut peluru dikarenakan memiliki sengatan yang sangat kuat seperti terkena peluru. Gigitan semut ini akan berasa seperti rasa terbakar selama hampir 24 jam. Semut ini hidup di daerah dataran rendah yang lebab dengan ukuran panjang 18-25 mm, berbadan kekar, berwarna hitam agak kemerahan, menyerupai bentuk tawon tanpa sayap.

Koloni semut ini biasanya ratusan ekor dan hidup di dasar pohon. Semut ini berevolusi dengan menangkis pemangsa yang akan menggali mereka. Untuk mengobati akibat dari gigitan semut ini, bila dalam keadaan darurat, bekas gigitannya dikompres dengan air dingin. Poneratoxin bisa juga digunakan untuk mengobati bekas gigitan apabila terjadi luka pada jaringan kulit akibat dari gigitan semut tersebut.




3. Serangga Tom Cat
Serangga Tom Cat alias Semut Semai alias Kumbang Rove alias Semut Kayap adalah termasuk dalam keluarga besar kumbang Staphylinidae dimana perbedaan utamanya adalah perut yang tidak tertutupi oleh sayapnya, sehingga perutnya terlihat jelas terbuka.

Serangga ini umumnya berukuran 2-8 mm, yang terpanjang sekitar 35 mm. Badannya berwarna kuning gelap di bagian atas, bagian bawah perut dan kepala berwarna gelap. Biasanya kumbang ini terlihat merangkak dan menyembunyikan sayapnya. Sekilas akan terlihat seperti semut biasa. Apabila serangga ini terganggu atau terancam, maka serangga ini akan menaikkan perut belakangnya agar ia terlihat seperti kalajengking untuk menakuti musuhnya.
Tom Cat tidak mengigit atau menyengat. Tapi ia akan mengeluarkan cairan racun secara otomatis apabila bersentuhan dengan manusia. Serangga ini juga meninggalkan racun pada handuk atau baju yang dihinggapinya. Jangan mematikan Tom Cat dengan cara menghancurkan atau menindas seperti nyamuk apabila menepel di tubuh, karena hal tersebut akan mengakibatkan penyakit kulit yang parah akibat dari cairan racun yang dikeluarkannya tersebut. Sebaiknya Tom Cat di usir dengan cara ditiup hingga pergi.

Tom Cat menyukai tempat-tempat yang terang. Pakailah baju yang tidak terbuka agar tidak bersentuhan langsung dengan serangga tersebut. Tom Cat bisa bersarang di tanaman yang ada di sekitar rumah. Perawatan tanaman sangat penting agar tanaman tersebut tidak menjadi sarang Tom Cat.

Jika kulit terkena cairan racun Tom Cat, maka segeralah cuci dengan sabun, jangan di beri odol, minyak kayu putih, balsem, maupun bedak tabur, karena justru akan memperparah keadaan. Kulit yang terkena cairan racun Tom Cat akan terlihat seperti herpes. Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan salep dan atibiotik.

4. Kalajengking
Kalajengking adalah sekelompok hewan beruas dengan delapan kaki (oktopoda), masih berkerabat dengan ketonggeng, laba-laba dan tungau. Ada sekitar 2000 jenis kalajengking. Berikut ini beberapa jenis kalajengking yang harus di kenali :

- Kalajengking Death Stalker
Ukuran kalajengking ini sekitar 10-13 cm dan bersifat agresif. Jenis ini memiliki racun yang sangat mematikan, yang di awali dengan demam, koma, kejang-kejang, kelumpuhan lalu kematian. Untuk orang dewasa yang sehat, sengatan kalajengking tidak menyebabkan kematian, kecuali anak kecil, orang tua dan penderita penyakit jantung.



- Arabian Fat Tailed Scorpion
Jenis ini berukuran sekitar 10 cm dan tidak terlalu agresif. Tapi racun yang dihasilkannya tetap mematikan hampir sama dengan jenis Death Stalker. Kalajengking jenis ini juga dinamakan "Man Killer". Jenis ini banyak di temukan di Timur Tengah dan Afrika Utara

- Yellow Fat Tailed Scorpion
Jenis ini memiliki ukuran lebih dari 9 cm dan beracun, meskipun tingkat racunnya dibawah jenis kalajengking Death Stalker dan Arabiat Fat Tailed Scorpion. Orang yang terkena racun ini bisa mati dalam 2 jam apabila tidak segera diberikan serumnya (tidak effect kepada orang yang sehat walupun tetap racunnya menyakitkan tapi jarang menimbulkan kematian).

- Asian Forest Scorpion
Jenis kalajengking ini sangat agresif dan umumnya berukuran 10-12 cm. Jenis ini banyak di temukan di Asia bagian selatan termasuk Indonesia. Selain agresif, jenis ini juga sangat defensif, jadi selalu bersikap seperti ingin menyerang jika di temui. Racun kalajengking jenis ini tidak mematikan dan senjata utama yang digunakan adalah pada capitnya yang cukup kuat.




5. Ular Tanah
Ular Tanah adalah sejenis keluarga Beludak berbisa. Ular ini juga di kenal dengan nama Bandotan Bedor, Oray Lemah, Oray Gibug, Ular Edor. Ular ini biasanya berukuran 76-91 cm. Punggungnya berwarna cokelat agak kemerahan atau kemerah-jambuan. Terdapat corak segitiga besar dan coklat gelap sepanjang punggungnya berseling dengan warna terang putih atau kekuningan. Ular jenis ini banyak di temukan di Indonesia.


Ular tanah banyak bersembunyi di dan bersarang di celah-celah kayu kering yang tertutup sampah. Jika di usik, ular ini tidak lari melainkan tetap diam sambil melingkarkan tubuhnya, mendongakkan kepala dan siap mematuk. Tanda ia akan mematuk yaitu ia akan menggetarkan ekornya lalu mematuk sambil melontarkan setengah badannya. Ular tanah memiliki bau khas yaitu bau seperti kecoa atau bau apek. 

Bisa ular tanah bersifat Hemotoksin. Apabila orang terkena bisa ular tanah tersebut melebihi 40 mg, maka kemungkinan orang tersebut akan mati. Racun atau bisa dari ular tanah ini dapat dijadikan obat yang dinamakan ARVIN yang di produksi di Jerman. Obat dari bisa ular tanah ini berguna untuk mengobati penyakit penggumpalan pembuluh darah.

Demikian artikel singkat ini, semoga bermanfaat dan anda #jadimengerti

Salam

Artikel ini diolah dari berbagai sumber

Mungkin anda juga suka artikel lainnya :

No comments: